Tenaga Nuklir Untuk Sumber Air di Jepara



JEPARA (25/08/2008): Nuklir untuk Sumber Air di Jepara." Aplikasi teknik nuklir di bidang hidrogeologi salah satunya adalah untuk menemukan sumber air tanah dalam, dengan menggunakan teknik perunut dapat ditentukan sumber air tanah dalam terutama untuk daerah yang sering dilanda kekeringan.

Saat ini di Jepara tepatnya di Kampung Teknologi, desa Suwawal Timur, kec. Pakis Aji, kira-kira 10 km dari kota Jepara sedang dibangun sumur air tanah dalam di dua titik. Sumur dengan kedalaman 110 m ini diharapkan mampu dimanfaatkan untuk kepentingan pertanian kampung teknologi dan masyarakat sekitar.

Kegiatan pengeboran sumur ini sudah dimulai BATAN satu bulan yang lalu dan saat ini sudah selesai. Tahap selanjutnya adalah konstruksi bangunan, walaupun konstruksi bangunannya tidak sebesar sumur Bribin (Yogyakarta red.) tetapi teknologi perunut yang digunakan sama, demikian menurut M. Busthomi, KaSubbid Diseminasi Non Energi PDIN BATAN. Selanjutnya Busthomi menyebutkan bahwa ini adalah salah satu peranan BATAN yang tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jepara khususnya selain di bidang pertanian dan peternakan yang sudah lebih dulu dilakukan.

Diberi nama Kampung Teknologi karena konsepnya adalah pengembangan pertanian, peternakan, industri dan pariwisata untuk meningkatkan daya saing produk Jepara dengan berbasis aplikasi teknologi. Kampung Teknologi juga dirancang untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan budaya inovasi melalui pelatihan, demo dan peragaan teknologi, serta permainan berbasis iptek. Menempati area seluas 120 Ha, Kampung Teknologi merupakan kerjasama Kementerian Ristek, LIPI, BPPT, BATAN dan Bappeda Jepara, sebagai role model diharapkan kedepan Kampung Teknologi mampu meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat Jepara dan sekitarnya. Saat ini kegiatan di Kampung Teknologi diantaranya, demplot kacang tanah, ketela pohon serta peternakan sapi dengan jumlah sapi 80 ekor, sebagian besar lahan juga dimanfaatkan untuk perkebunan tebu masyarakat. Saat ini Kampung Teknologi masih dikelola oleh Perusda Agria Pakis Jepara.

Anik Susila Ka Unit Litbang Bappeda Jepara menyebutkan teknik nuklir dengan berbagai aplikasinya diharapkan mampu sinergis dengan aplikasi teknologi di bidang lainnya demi kemakmuran rakyat, selama ini petani Jepara masih bekerja dengan cara-cara yang sangat konvensional. Lebih lanjut Anik mengemukakan keprihatinannya bahwa saat ini aplikasi iptek belum sepenuhnya membudaya di masyarakat maupun pemerintah, dan menjadi tugas para peneliti saat ini untuk terus mensosialisasikan hasil-hasil litbangnya agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat itu sendiri, sementara fungsi Pemerintah Daerah adalah memfasilitasi sekaligus mengambil peran intermediasi. Sisi pemberdayaan masyarakat diharapkan berkelanjutan dengan menempatkan masyarakat pada proses produksi sampai ke eknologi pasca panen sehingga berhubungan dengan pihak industri dan menjadi siklus saling menguntungkan yang tidak terputus. (eph/shiddiq)