Maraknya produksi tablet PC dalam dua tahun terakhir membuat persaingan industri perangkat digital semakin ramai. Cepat atau lambat, tablet PC akan menjadi tren dalam komunikasi modern.
Keberadaan tablet PC sebetulnya sudah dimulai lebih dari lima tahun lalu. Sabak digital, demikian istilah untuk tablet PC ini, waktu itu juga sudah menggunakan teknologi layar sentuh seperti sekarang. Akan tetapi, teknologi lainnya tidak jauh lebih menggiurkan dibandingkan komputer notebook sehingga konsumen pun enggan beralih ke tablet PC.
"Tablet PC itu harus ada unsur fun, menyenangkan. Dengan begitu, orang akan lebih suka membawanya ke mana-mana," kata Product Manager Samsung Galaxy Tab PT Samsung Electronics Indonesia (PT SEIN) Adinda Nesvia di sela-sela acara Samsung Media Trip di Seoul, Korea Selatan, akhir pekan lalu.
Faktor mobilitas tinggi dan memenuhi hasrat konsumen itulah yang kini dikejar oleh produsen tablet PC mana pun termasuk Samsung. Vice President Global Marketing Telecommunications Division Samsung Electronics Younghee Lee mengatakan, cepat atau lambat setiap orang dengan mobilitas tinggi memerlukan tablet PC, bergantung pada gaya hidup dan kebutuhannya.
Lee menegaskan, keberadaan ponsel cerdas (smartphone) sebetulnya sudah cukup menjawab kebutuhan dasar berkomunikasi, antara lain pengiriman/penerimaan surat elektronik dan selancar internet. Fungsi hiburan seperti menonton video dan games juga menjadi fitur tak terpisahkan dari smartphone.
"Tapi mengapa (memakai) tablet PC? Karena tablet PC memberikan pengalaman berbeda. Layarnya lebih besar sehingga lebih mudah menikmati tontonan, fiturnya juga lebih canggih," kata Lee dalam jumpa pers terbatas di pabrik Samsung di Suwon, Korea Selatan, Kamis (19/5/2011).
Itu sebabnya Samsung begitu agresif membidik pasar tablet PC. Samsung Galaxy Tab 7 yang diluncurkan di Indonesia pada September 2010 kini telah merebut 71 persen pasar tablet PC di Tanah Air. Kini PT SEIN sudah ambil ancang-ancang untuk memasarkan varian terbaru Galaxy Tab, yakni Galaxy Tab berlayar 10,1 inci dan 8,9 inci.
"Tidak hanya itu, kami juga mengembangkan layanan dan isi, kami mengembangkan semua hub seperti e-Reading dan social hub. Industri mobile bertransformasi ke smartphone dan kami perlu melakukannya secara cepat, tidak hanya soal hardware, tapi juga software," ujar Younghee Lee.
Bergerak cepat
Semua varian Galaxy Tab tersebut menggunakan sistem operasi Android buatan Google. Kondisi ini membuat Samsung mau tak mau harus terus mengikuti perubahan yang dibuat oleh Google pada sistem operasi open source tersebut. Di saat yang sama, Samsung juga dituntut untuk responsif terhadap perubahan perilaku konsumennya, termasuk dalam hal desain produk.
"Jika produk yang kami buat nantinya akan menjadi flagship (unggulan), kami bisa saja melibatkan banyak orang dalam tim untuk mendesainnya," kata Jinsoo Kim selaku Principal Designer Design Group Mobile Communication Samsung Electronics.
Perubahan-perubahan itu bisa terjadi setiap saat bergantung pada kondisi pasar dan Samsung bekerja cepat untuk merespons hal tersebut. Samsung Galaxy Tab 10,1, misalnya, mengalami transformasi desain hanya dalam waktu dua bulan sejak diperkenalkan pertama kali di Barcelona, Spanyol, Februari lalu. Waktu itu, varian ini masih didesain dengan ketebalan 10,6 mm. Nyatanya, produk tersebut kini dipertipis hingga menjadi 8,6 mm saja.
Jinsoo Kim mengatakan, Samsung bisa saja membuatnya lebih tipis lagi, tapi hal itu harus mempertimbangkan fungsi dan kenyamanan penggunaannya. Yang pasti, setiap perubahan itu harus disesuaikan dengan selera pasar, cocok dengan penggunaannya secara luas di berbagai bidang, dan pas untuk beragam konsumen dengan berbagai kebutuhan.
"Kami ingin menjadi pemimpin dalam industri ini dan menciptakan produk-produk bagus. Kami yakin kami dapat memberikan semua produk yang dibutuhkan, tapi kami belum dapat membocorkannya sekarang," ujar Younghee Lee.
Melihat ambisi Samsung untuk menguasai pasar tablet PC ini, akan sangat menarik untuk melihat perkembangan tablet PC di masa datang. Indonesia sebagai salah satu pasar terbesar Samsung di Asia Tenggara sudah barang tentu akan menikmati evolusi teknologi perangkat mobile tersebut. Juga menjadi menarik ketika konsumen disuguhi banyak pilihan tablet PC lain, entah itu yang berbasis Android atau sistem operasi khusus yang dibuat oleh produsen perangkat tersebut.
Emoticon