Dampak Bahaya Pakai “Charger” Palsu untuk iPhone



Perusahaan independen UL Laboratory melakukan serangkaian uji coba keamanan terhadap berbagai charger palsu yang dijual di toko online. Sudah menjadi kebiasaan orang Indonesia ketika lupa membawa charger untuk menggunakan charger palsu atau charger yang tidak kompatibel dengan smartphone-nya. Yang penting smartphone kita terisi kita kerap membeli charger yang lebih murah harganya, bahkan. 

Kebiasaan itu sangat buruk terutama untuk smartphone premium iPhone yang mewajibkan penggunanya menggunakan charger asli atau bawaan pabrik padahal. Caranya, aliran, dan kemungkinan kegagalan isolasi arus UL Laboratory mengalirkan listrik dengan voltase yang tinggi untuk melihat ketahanan. Ada 397 charge yang gagal memenuhi prosedur pengujian keamanan dan berpotensi menyetrum penggunanya serta mengakibatkan ponsel rusak atau terbaka hasilnya, dari 400 charger palsu yang diujir

Dari 400 unit yang diuji, hanya tiga yang berhasil melewati pengujian keamanan dasar dan terlindung dari kejutan listrik, ” tulis laporan penelitian UL Laboratory seperti dikutip Digital Trends. Namun, Apple memberikan rekomendasi kepada penggunanya untuk menggunakanaksesori buatan perusahaan lain yang sudah mendapatkan lisensi dari Apple. Harga aksesori atau charger pihak ketiga memang mahal tetapi kinerjanya serupa dengan versi orisinal. 

Apple menyerankan penggunanya untuk menggunakan charger asli karena charger palsu tidak memiliki tingkat keamanan yang baik karena itu. “Tingkat kegagalannya sangat tinggi, melebihi 99 persen. Tanda UL dan CE mengindikasikan kepala charger tersebut sudah lolos uji keamanan dan legal Uni Eropa Pengguna pun harus memperhatikan tanda UL atau CE yang menempel pada kepala charger Apple. Hal itu disebabkan charger palsu itu tidak memiliki mekanisme keamanan yang benar dan tidak bisa menahan lonjakan daya listrik yang terjadi tiba-tiba.