Cara Kerja Sistem Lampu Penerangan Siang Hari (DRL)

Cara kerja sistem lampu penerangan siang hari (DRL) – Sistem lampu penerangan siang hari atau DRL yang merupakan singkatan dari Daytime Running Light (DRL) adalah sistem penerangan yang akan menyala pada siang hari jika kondisi cuaca tiba-tiba menjadi gelap misalnya ketika kendaraan melewati terowongan atau berkabut. Jadi sistem lampu penerangan siang hari atau DRL berfungsi untuk menyalakan lampu secara otomatis ketika kendaraan atau mobil berada pada kondisi cuaca gelap di siang hari. Kenapa pada kendaraan diberi atau memiliki fitur lampu penerangan siang hari? Hal ini untuk keselamatan bagi diri sendiri maupun bagi pengendara lain. Cuaca yang gelap atau berkabut sering kali menjadi penyebab kecelakaan karena pandangan pengemudi terganggu cuaca tersebut, oleh karena itu ketika kendaraan berjalan pada kondisi cuaca gelap seperti itu harus menyalakan lampu penerangan.

Sistem lampu penerangan siang hari pada beberapa negara telah diwajibkan untuk diterapkan pada kendaraan. Lalu kenapa lampu penerangan tersebut tidak dihidupkan terus saja demi keseleamatan? Kenapa harus dinyalakan secara otomatis ketika cuaca siang hari menjadi gelap atau berkabut? Hal ini karena jika intensitas nyala lampu disamakan antara siang hari dan malam hari maka umur pemakaian lampu menjadi tidak awet, oleh karena itu adanya sistem lampu penerangan siang hari (DRL) ini akan mengatur pencahayaan lampu kepala menjadi lebih rendah intensitasnya (lamanya) saat dioperasikan pada sistem lampu pengendaraan siang hari.


Sistem lampu penerangan siang hari (DRL) dioperasikan ketikam mesin hidup dan ketika tem parkir bebas, sehingga ketika posisi kunci kontak kendaraan berada pada posisi OFF maka sistem lampu penerangan siang hari belum dapat dioperasikan. Untuk mengaktifkan ini, dipakai masukan sinyal dari alternator atau saklar rem parkir, namun pada beberapa model tidak memakai sinyal rem parkir. Dan pada beberapa model lampu belakang menyala pada saat yang bersamaan.

Cara Mengoperasikan Sistem Lampu Penerangan Siang Hari
Ada tiga cara dalam mengoperasikan sistem lampu penerangan siang hari, dan ketiga cara ini dibedakan berdasarkan cara mengurangi intensitas penerangan lampu saat sistem lampu penerangan siang hari ini bekerja.

Tipe dimana pengurangan intensitas cahaya dilakukan oleh DRL resistor
Pada tipe ini intensitas cahaya akan berkurang lewat resistor DRL pada saat sistem lampu ini bekerja. Rangkaian sistem lampu penerangan siang hari DRL tipe ini adalah sebagai berikut:

Tipe dimana pengurangan intensitas cahaya dikurangi melalui hubungan seri pada lampu besar
Pada tipe ini, intensitas cahaya dikurangi dengan mengalirnya arus ke hubungan seri lampu depan kiri dan kanan saat DRL beroperasi. Rangkaian seri akan menyebabkan arus yang mengalir ke tiap lampu dapat berkurang.

Tipe dimana penguarangan intensitas cahaya dikontrol oleh relay utama DRL
Pada tipe ini intensitas cahaya dikurangi oleh kontrol sirkuit di relay utama DRL pada saat sistem DRL beroperasi.

Cara Kerja Sistem Penerangan Siang Hari DRL
Cara kerja sistem penerangan siang hari DRL adalah sebagai berikut: jika mesin dihidupkan dan tuas rem dibebaskan maka relay utama DRL membentuk rangkaian massa kumparan relai lampu kepala sehingga relai lampu kepala bekerja. Selanjutnya arus mengalir dari baterai, sekering, relai lampu kepala, dan relai dim menuju ke lampu kepala, resistor DRL dan ke massa. Akibatnya arus yang mengalir ke lampu menjadi lemah sehingga intensitas cahaya yang dihasilkan lampu kepala menjadi berkurang dibandingkan pengoperasian dalam keadaan normal. Jika saklar kontrol lampu berada pada posisi OFF atau Tail dan saklar dim berada pada posisi LOW, maka relay DRL nomor 2 memutus arus dan berpindah ke DRL resistor. Maka akibatnya nyala lampu depan menjadi berkurang intensitasnya hingga 80-85 persen.



Jika saklar kontrol lampu dipindah ke posisi HEAD, maka relay utama DRL membentuk rangkaian massa untuk relay utama lampu kepala dan relay DRL nomor 2. Arus kemudian mengalir dari baterai menuju sekering, relau lampu kepala, relay dim, lampu kepala nomor 2, lampu-lampu kepala, relai DRL nomor 2 dan ke massa tanpa melalui resistor, sehingga lampu depan akan menyala dengan normal. Relay DRL nomor 2 menyala walaupun saklar dim sedang dalam posisi HIGH atau FLASH. Maka lampu depan akan menyala secara normal.