Sistem starter adalah salah satu sistem yang ada pada kendaraan yang sangat penting, karena tanpa adanya sistem starter tentu kendaraan akan sangat sulit dihidupkan karena harus mengengkol mesin. Sistem starter di pasang bertujuan untuk memberikan tenaga awal bagi mesin agar mesin dapat melakukan langkah kerja seperti langkah hisap, langkah kompresi, langkah usaha, dan langkah buang.
Sistem starter memberi tenaga awal kepada piston agar dapat melakukan beberapa langkah di atas. Pada artikel sebelumnya Guru Otomotif telah membahas komponen-komponen sistem starter kendaraan, dan melanjutkan pembahasan tersebut kali ini Guru Otomotif akan membahas cara kerja sistem starter pada beberapa kondisi.
Sistem starter memberi tenaga awal kepada piston agar dapat melakukan beberapa langkah di atas. Pada artikel sebelumnya Guru Otomotif telah membahas komponen-komponen sistem starter kendaraan, dan melanjutkan pembahasan tersebut kali ini Guru Otomotif akan membahas cara kerja sistem starter pada beberapa kondisi.
Cara kerja sistem starter dibagi menjadi tiga keadaan, yaitu cara kerja starter ketika kunci kontak pada posisi start (ST), cara kerja starter saat gigi pinion berhubungan dengan gigi roda penerus atau flywheel, dan cara kerja starter saat kunci kontak kembali ke posisi ON atau IG. Mari kita bahas satu persatu cara kerja sistem starter tersebut.
Cara Kerja Sistem Starter Saat Kunci Kontak Posisi Start (ST)
Yang pertama adalah saat kunci kontak pada posisi start atau tombol starter ditekan, ketika kunci kontak di putar pada posisi start ini akan menyebabkan terjadinya aliran arus listrik ke kumparan penarik atau pull-in coil dan ke kumparan penahan atau hold-in coil secara bersamaan. Akibatnya plunyer akan tertarik dan drive lever akan mendorong pinion gear keluar agar berhubungan dengan flywheel. Sementara itu hold in coil atau kumparan penahan akan menahan drive lever untuk berada pada posisi ini sehingga pinion gear tetap berhubungan dengan flywheel. Aliran arus listriknya adalah sebagai berikut:
Arus dari baterai mengalir ke kunci kontak, ke terminal 50 pada selenoid, ke kumparan pull-in koil, ke terminal C, ke kumparan medan, ke sikat positif, ke kumparan armatur, ke sikat negatigf, ke massa. Dengan demikian akan terbentuk kumparan pull-in coil.
Arus dari baterai akan mengalir ke kunci kontak, ke terminal 50 pada selenoid, ke kumparan hold-in coil, dan ke massa. Maka akan terbentuk medan magnet pada kumparan hold in coil yang menyebabkan plunyer tertarik. Untuk lebih jelas memahami cara kerja starter pada saat kunci kontak posisi start ini, silahkan lihat gambar berikut ini:
Cara Kerja Sistem Starter Saat Gigi Pinion Berhubungan dengan Flywheel
Cara kerja sistem starter berikutnya adalah ketika gigi pinion berhubungan dengan flywheel. Ketika kumparan pull-in coil dan hold-in coil menghasilkan medan magnet (karena dialiri arus listrik) maka plunyer bergerak ke kanan, dan gerakan ini menyebabkan gigi pinion berkaitan penuh dengan ring gear atau flywheel dan plat kontak pada bagian ujung kanan plunyer menempel dengan terminal utama pada selenoid sehingga terminal 30 dan terminal C terhubung. Oleh karena tegangan pada terminal C sama dengan terminal 50, maka tidak ada arus yang mengalir ke kumparan pull-in coil dan kemagnetan di kumparan pull-in coil dan hold-in coil akan hilang. Aliran arusnya adalah sebagai berikut:
Saat Kunci Kontak Kembali Ke Posisi IG
Cara kerja sistem starter yang terakhir adalah saat kunci kontak kembali ke posisi IG. Setelah mesin hidup, maka kunci kontak dilepas dan posisinya akan mebali ke posisi ON atau IG, namun sesaat setelah kunci kontak dilepas, plat kontak masih berada pada posisi menempel. Dalam keadaan ini terminal 50 tidak akan mendapatkan lagi arus listrik dari baterai. Aliran arusnya adalah sebagai berikut:
Arus dari baterai mengalir ke terminal 30, ke plat kontak, ke terminal C, ke kumparan medan, ke sikat positif, ke komutator, ke kumparan armatur, ke sikat negatif, ke massa. Dalam keadaan ini masih ada medan magnet yang sangat kuat pada kumparan medan dan kumparan armatur, dan motor starter masih berputar.
Arus dari baterai mengalir ke terminal 30, ke plat kontak, ke terminal CD, ke kumparan pull-in coil, ke kumparan hold-in coil, dan ke massa. Dengan demikian kumparan pull-in coil dan kumparan hold-in coil menghasilkan medan magnet namun arahnya berlawanan yang mengakibatkan drive lever menarik gigi pinion kembali ke posisi semula (tidak berhubungan lagi dengan flywheel).
Demikianlah cara kerja sistem starter kendaraan pada beberapa posisi, semoga mudah dipahami. Silahkan di share yaa.
Emoticon